Senin, 20 Juni 2011

MATERI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM




A. Pendahuluan
         Materi pendidikan biasa juga disebut isi atau kandungan pendidikan dan kurikulum.[1] Materi pendidikan ialah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan pendidikan tidak akan tercapai sebagaimana mestinya tanpa pembekalan anak didik dengan materi pendidikan. Bila rumusan tujuan pendidikan berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, tentu saja, materi yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu juga berbeda. Materi pendidikan dalam masyarakat sekuler mesti berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat yang religius. Begitu pula, materi pendidikan masyarakat industri harus berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat agraris.
                Pembicaraan tentang materi pendidikan ditempatkan setelah pembahasan mengenai fitrah manusia dan tujuan pendidikan karena pada hakikatnya, materi pendidikan merupakan alat yang akan dipakai untuk

TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A. Pendahuluan
                Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dilihat dari sisi pelakunya, pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengubah manusia dari suatu kondisi tertentu menjadi manusia yang memiliki suatu bentuk kepribadian tertentu. Sementara itu, dilihat dari sisi anak didiknya, pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
                Perumusan tujuan menjadi salah satu masalah pokok dalam pendidikan. Rumusan tujuan menjadi pembimbing dan pemberi arah bagi aktivitas pendidikan. Tanpa rumusan yang jelas tentang tujuannya, perbuatan mendidik menjadi tidak terarah. Di samping itu, rumusan tujuan tersebut juga akan menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan yang telah diselenggarakan. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh seberapa jauh aspek-aspek dan indikator yang ada dalam rumusan tujuan telah tercapai.
                Tujuan pendidikan merupakan suatu keadaan ideal (das sollen) yang hendak diwujudkan pada anak didik melalui aktivitas pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan

Sabtu, 18 Juni 2011

FITRAH MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM



A. Pendahuluan
                Manusia, di samping sebagai pelaku atau subjek, juga merupakan objek atau sasaran dari pendidikan. Manusialah yang menjadi bahan baku yang akan dibentuk sesuai dengan keinginan pendidiknya. Para pendidik sebagai subjek yang bertugas mengarahkan dan membimbing anak didiknya dituntut agar memahami dan memiliki konsep yang jelas dan benar tentang hakikat dan karakteristik manusia, baik hakikat dan karakteristik manusia yang akan dididik maupun hakikat dan karakteristik manusia ideal yang dicita-citakan. Hal ini tak ubahnya seperti pandai besi yang harus mengetahui hakikat dan karakteristik besi yang akan ditempa dan dibentuk serta produk yang akan dihasilkannya. Praktek pendidikan akan gagal atau berlangsung tanpa arah yang terkendali bila diselenggarakan tanpa memperhatikan dan berdasarkan konsep yang jelas dan benar mengenai manusia. Pelaksanaan pendidikan sangat ditentukan oleh pandangan pelakunya tentang manusia itu sendiri.
               

ILMU PENDIDIKAN ISLAM: PENGERTIAN, RUANG LINGKUP BAHASAN, DAN URGENSINYA

A. Pendahuluan
Kesadaran akan perlunya pembenahan pendidikan umat Islam semakin tumbuh dalam beberapa tahun terakhir ini, khususnya sejak pelaksanaan Konferensi Dunia tentang Pendidikan Islam pada tahun 1977 di Makkah, Arab Saudi. Hal itu terjadi seiring dengan pencanangan abad ke-15 Hijriah sebagai abad kebangkitan umat Islam. Dari forum ini, para ulama dan tokoh pendidikan Islam menyerukan pembenahan secara sungguh-sungguh keadaan umat Islam melalui pendidikan. Dalam beberapa konferensi dan berbagai pertemuan akademik yang dilaksanakan menyusul konperensi tersebut[1], dibicarakan beberapa persoalan pendidikan yang dihadapi umat Islam dewasa ini serta gagasan penyelesaiannya.